BANTENG, BUAYA, DAN KANCIL
Suatu
siang di tengah hutan ada seekor buaya yang sedang berteriak minta tolong. Sang
buaya kesakitan karena badannya tertimpa pohon besar.
“Tolong..
tolong.. tolong aku..!!” teriak buaya.
Namun
tidak ada seekor hewan pun yang datang menolongnya. Tidak lama kemudian ada
seekor banteng yang lewat. Sang banteng ingin pergi ke sungai untuk
menghilangkan dahaganya. Buaya yang melihatnya, dia segera menyapa banteng dan
meminta tolong kepadanya.
“Wahai
temanku yang baik. Bisakah engkau menolongku mengangkat pohon yang ada di atasku
ini?” ucap sang buaya memelas.
“Aku
sangat kesakitan. Aduuh… Aduh.. sakit sekali!” ucapnya lagi.
Melihat
buaya yang kesakitan, banteng pun merasa iba dan segera menolongnya. Dengan tanduknya
yang kuat, dia mengangkat batang pohon besar itu dan menjauhkannya dari tubuh
buaya. Akhirnya buaya terbebas dari tindihan batang pohon besar. Namun buaya
langsung menggigit kaki kanan banteng.
“Apa
yang kamu lakukan, buaya? Tega sekali kamu. Aku kan sudah menolongmu.” Ucap banteng kaget.
“Hahhahaha,
dasar banteng bodoh. Aku lapar tentu saja aku akan memakanmu.” Kata buaya senang.
Banteng
merintih kesakitan dan memohon kepada buaya agar tidak dimakan olehnya. Tidak
berselang lama datanglah kancil yang cerdik yang ingin minum di sungai. Melihat
kejadian itu kancil menanyakan apa yang mereka lakukan.
“Kancil,
tolonglah aku. Buaya ingin memakanku. Dia telah membohongiku” Ucap sang
banteng.
“Siapa
yang berbohong? Kau saja yang bodoh. Hahahaha.” Kata buaya.
Ditanyai
kancil, buaya dan banteng malah adu mulut dan tidak menghiraukan kancil. Mendengar
pertikaian mereka, kancil dengan kecerdasannya mencari akal agar dapat membantu
banteng.
“Diiiaam!!
Agar aku dapat melihat siapa yang berbohong, bagaimana kalau kalian
memperagakan kejadiannya dari awal?” usul kancil.
Mendengar
hal itu Banteng dan Buaya pun terpancing ingin membuktikan siapa yang paling
benar diantara mereka. Untuk memperagakan kejadian dari awal, Buaya pun melepas
gigitannya dan membiarkan banteng mengembalikan batang pohon besar itu menimpa
tubuhnya lagi. Buaya berteriak-teriak meminta tolong sama persis seperti
kejadian awal. Ketika Banteng hendak mengangkat batang pohon tersebut, kancil
melarangnya karena buaya bukanlah binatang yang baik. Buaya sudah ditolong
malah ingin membunuhnya. Banteng dan kancil pun pergi meninggalkan buaya yang
berteriak kesakitan. Banteng pun berterima kasih kepada kancil. Kali ini kancil
menjadi hakim yang adil.
~Semangat Belajar ~
😉
Kunjungi juga artikel lainnya:
Operasi Hitung Bilangan Cacah
Mengenal Tembang Dolanan
Mengenal Paragraf
Mengenal Pancasila
Operasi Hitung Bilangan Cacah
Mengenal Tembang Dolanan
Mengenal Paragraf
Mengenal Pancasila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar